Thursday, August 2, 2007

Maxicab Jakarta

Evaluasi Pengoperasian Taksi Baru Caravelle

Kamis 2 Agustus 2007, Jam: 9:41:00
Pos Kota – Kebijakan Gubernur Sutiyoso yang meresmikan operasional taksi baru dinilai Organda DKI sebagai langkah tidak konsisten alias plintat-plintut. Karena itu, organda meminta agar pengoperasian taksi baru dievaluasi kembali.

TB Panjaitan, Sekretris Organda DKI, Rabu (1/8), membeberkan protes pihaknya seputar diizinkan taksi baru beroperasi lantaran Sutiyoso sebelumnya telah berjanji tidak mengeluarkan izin baru. Dalihnya, saat ini jumlah taksi yang beroperasi sudah banyak.

“Nyatanya sekarang taksi baru diizinkan juga. Terus ada apa? Ini namanya kebijakannya tidak konsisten, kami minta agar pengoperasian taksi baru ditinjau kembali,” kata Panjaitan.
Pengakuan Panjaitan selama ini pihaknya sudah koordinasi dengan organda daerah penyangga untuk tidak menambah taksi lantaran jumlah angkutan kota tersebut sudah banyak.

MENGURANGI MOBIL PRIBADI
Ada pun taksi gede yang menuai protes Organda, kemarin mulai beroperasi di Jakarta. Taksi yang namanya Maxicab dapat mengangkut 10 penumpang. Peluncuran perdana di show room Europcar di Jalan Raya Hayamwuruk, Jakarta Pusat, diresmikan Gubernur Sutiyoso, jumlah armada baru 5 unit, namun dalam waktu dekat akan mencapai 200-an.

Pada saat peluncurannya, Gubernur Sutiyoso menyatakan bahwa taksi premium diharapkan antara lain dapat mengurangi jumlah mobil pribadi yang beroperasi di Jakarta . “Ini merupakan bagian dari upaya bersama menyediakan angkutan yang layak dan representatif,” ujar Sutiyoso saat meresmikan peluncuran armada taksi jumbo warna putih tersebut.

Taksi yang dikelola PT Kharisma Muda yang berinduk pada perusahaan rental Europcar saat ini jumlahnya masih sangat terbatas karena baru 5 unit sehingga keberadaannya belum terlalu menarik perhatian warga Jakarta . Cara pakainya pun masih terbatas pada kelompok tertentu karena masih mirip sebagai mobil carteran dengan tarif lebih mahal dari taksi biasa.

Pada peluncuran tersebut, Direktur PT Kharisma Muda, Kartika Antono menyatakan pilihan terhadap tipe VW Caravelle untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam jumlah banyak. “Europcar memesan khusus edisi VW Caravelle agar sesuai dengan arahan Bapak Gubernur dan pertimbangan kenyamanan konsumen,” ujar Kartika.

Adapun tarif Maxicab untuk flag fall dibanderol Rp 10.000 dan tiap kilometernya sebesar Rp 5.000, sedangkan tarif tunggu Rp 80.000/jam. Tarif ini terkesan cukup mahal, namun terasa murah jika ditanggung ramai-ramai sesama penumpang yang jumlahnya bisa mencapai 10 orang. | (joko)

Selasa, 31/07/2007 18:50 WIB
Taksi MaxiCab, Meriahkan Moda Transportasi Jakarta

Okezone – Satu lagi moda transportasi Jakarta kembali dimeriahkan hadirnya Taksi MaxiCab. Taksi berpenumpang 8-11 orang ini, resmi diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso Selasa sore.

“saya menyambut baik peluncuran taksi ini, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal,” kata Sutiyoso saat meresmikan peluncuran Taksi MaxiCab di showroom Europcar di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Selasa (31/7/2007).

Taksi yang berbahan baker gas ini, juga mengusung mobil keluaran VW Caravelle. Bang Yos –panggilan Sutiyoso- menyayangkan tarif yang dinilai relatif tinggi ini. “Sepertinya, taksi ini masih diperuntukkan kalangan menengah ke atas,” celetuk Bang Yos.

Bayangkan saja, tarif Rp10.000 hanya untuk buka pintu saja, biaya per kilometer Rp5.000, dan biaya tunggu dikenakan tarif Rp80.000 per jam. Hal ini berbeda dengan harga taksi normal bertarif Rp4.000-5.000 untuk tarif buka pintu.

Sementara itu, PT Karisma Muda, selaku perusahaan penyedian jasa ini, optimis peluncuran taksi ini akan berkembang pesat hingga dua tahun ke depan. “Kita targetkan 200 unit selama dua tahun ke depan,” kata Direktur Utama PT Karisma Muda, Artika Antono seusai peluncuran taksi tersebut.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan pemakaian taksi ini, pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan, hotel, dan travel agen. “Sedangkan untuk umum, kita masih membatasi dengan pemanggilan saja lewat telpon atau internet,” tandasnya. (kem)

No comments: